Monday, February 22, 2010

OSS/BSS on UMTS Network

Dapat dilihat di halaman ini, bahwa dokumen spesifikasi 3GPP yang membahas tentang OSS/BSS adalah seri 32.
List dari 3GPP spesification series 32 dapat dilihat disini.

Prinsip, kebutuhan dan arsitektur dari OSS/BSS bisa dibaca di dua dokumen berikut ini:
  • TS 32.101 Telecommunication management; Principles and high level requirements
  • TS 32.102 Telecommunication management; Architecture
Dokumen spesifikasi 3GPP pada seri 32 ini mencakup
  • Charging management
  • Configuration management
  • Fault/alarm management
  • Subscription management
  • Security management
  • Performance management
  • Subscriber & equiptment tracing
Pada Release-8 di seri ini juga diperkenalkan konsep Self-Organising Network (SON) yaitu konsep otomatisasi proses network planning, configuration dan optimisation untuk jaringan telekomunikasi. Tentu saja SON ini bisa diimplementasikan pada jaringan Release-8 dimana arsitektur access network (E-UTRAN) menjadi flat karena hilangnya RNC (digunakannya eNodeB).

Flat Architechture

Kalau kita lihat arsitektur dari jaringan telekomunikasi misalnya pada UMTS network, banyak sekali teknologi akses yang digunakan misalnya TDM, ATM dan IP. Selain itu banyak protokol yang digunakan dan elemen yang melakukan konversi protokol. Hal ini disebabkan oleh karena arsitektur jaringan didesain dengan cara hirarkial dan pada awalnya akses data IP (GPRS) merupakan tambahan pada arsitektur jaringan bergerak yang mulanya hanya melayani suara (voice) dan data lewat circuit-switch (CSD). Intinya, arsitektur yang sekarang ada terlalu kompleks.

Hal tersebut diatas menyebabkan tidak efektifnya proses end-to-end dan menambah biaya yang harus ditanggung dari rumitnya proses konversi protokol yang berujung pada mahalnya harga elemen jaringan. Sebagai contoh bisa kita lihat pada arsitektur GPRS saat ini: mulai dari mobile handset hingga ke titik tujuan, paket data dari user (payload) harus melalui Radio Access Network (RAN) kemudian SGSN dan GGSN. Pada perjalanannya payload tersebut dienkapsulasi oleh berbagai macam protokol misalnya PDPC (Packet Data Convergence Protocol), RLC (Radio Link Protocol), GTP (GPRS Tunneling Protocol), UDP/IP.

Dengan mulai mengarahnya teknologi jaringan telekomunikasi pada konvergensi dengan Internet dan digunakannya IP pada seluruh jaringan maka kondisi diatas dapat diatasi dengan sebuah arsitektur flat (flat architecture) yaitu yang menggunakan IP. Flat berarti menghilangkan atau meminimalisasi penggunaan protokol yang berbeda sehingga mengurangi effort konversi dengan cara menggunakan protokol IP mulai dari handset hingga ke core network sampai ke handset lagi. Dengan flat IP dimungkinkan juga pengurangan elemen yang sekarang ada sehingga diharapkan pada lapisan user plane, arsitektur mengarah pada two-box architecture yaitu terdiri dari base-station dan access gateways. Initinya, arsitektur akan menjadi semakin sederhana.

Pada artikel "Flat Is Back: Toward the All-IP Mobile Network" dijelaskan bahwa ada 5 teknologi yang menjadi kunci menuju flat architechture. Saya hanya akan tuliskan dua disini, karena sepertinya 2 teknologi ini yang akan menjadi jalur menuju flat architecture untuk jaringan GSM/UMTS/CDMA2000. Teknologi tersebut adalah:

  • Base Station Routers
    Secara singkat BSR adalah Base station yang ditingkatkan (enhance) sehingga memiliki fungsionalitas dari beberapa elemen misalnya sebagai wireless base station, radio network controller dan beberapa fungsionalitas dari SGSN sehingga BSR menjadi seperti sebuah IP router.
  • Direct Tunnel Architecture
    Pada arsitektur ini, Fungsi RNC dibawa atau dipindahkan pada Node-B terkoneksi langsung pada GGSN. Payload atau data dari user akan ditangani oleh Node-B dan GGSN, hanya signaling saja yang akan dialirkan ke SGSN.


http://ejlp.blogspot.com

0 Comment :