Saturday, February 27, 2010

Slot frekuensi WiMax First Media diganggu

VIVAnews - PT First Media Tbk (First Media) merupakan salah satu pemenang lelang BWA (broadband wireless access). Di tengah tahun kemarin, salah satu penyedia jasa jaringan komunikasi pita lebar itu memenangkan lelang zona 4 Jabodetabek senilai Rp 1,12 miliar.

Namun, saat ini, perkembangan teknologi WiMax yang dibesut First Media terbentur persoalan teknis, khususnya terkait sertifikasi. Di samping itu, First Media terus membangun infrastruktur untuk menunjang WiMax, mencakup menara dan BTS (base transceiver station).

“Slot frekuensi yang diberikan pemerintah untuk kami adalah 2,3 MHz yang mencakup zona 4, yakni Jabodetabek. Tapi, masih ada masalah di sertifikasi,” kata Dicky Moechtar, Corporate Sales Director First Media, di Jakarta, 25 Februari 2010.

“Di frekuensi 2,3 MHz, dari slot 2360 sampai 2375 yang ditanggungjawabkan pada kami, saat ini digunakan secara ilegal oleh instansi lain, penuh dengan intervensi. Kami sendiri kebingungan,” kata Dicky.

Meskipun sudah beberapa ditindaklanjuti pemerintah setelah menerima aduan dari First Media, kata Dicky, hingga kini tetap ada instansi lain yang menempati frekuensi yang diberikan padanya. “Kita sudah melapor ke Kementerian (Kemenkominfo), dan mereka mengirimkan tim monitoring. Beberapa sudah mulai dimatikan, tapi tetap ada yang muncul lagi,” keluh Dicky.

“Kami mengerti, merapikan persoalan ini tidak mudah dan memakan waktu yang tidak sedikit. Kami harap target untuk beroperasi pada Juni nanti tidak ngaret,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui dari hasil pengumuman lelang tender BWA, untuk zona Jabodetabek, PT First Media terpilih sebagai pemenang lelang untuk zona 4 Jabodetabek dengan nilai bid 1,12 miliar rupiah. Selain di Jabodetabek, First Media juga memenangkan zona 1 Sumatera Bagian Utara senilai 7,2 miliar rupiah.

0 Comment :