Jumat ini rencananya bakal jadi hari bersejarah buat salah satu sohib terbaik gw yang berencana melepas masa "jalangnya" dan tidak lagi menjadi lajang. (buat yg merasa kata jalang itu offensif, harap gunakan sudut pandang terbatas dari kata jalang di kamus pertemanan-yang-indah-maka-kata-kata-tak-lagi-bermakna[halah!] :D) Eniwei dalam segala kerepotan menjelang pernikahan, temanku ini dengan baik hati tulus dan ikhlas (hadiah perkawinan, seumur idup kita temenan jarang2 gw muji si singed:p) bersedia mengajak teman2nya untuk berpartisipasi menjadi panitia (yang ga ada kerjaannya) dan memberikan kami bahan berseragam... korpri kekekekekek Eniwei, yang pemberian dan bebas untuk diskostumisasi itu kan atasannya, dan untuk bawahannya... temanku itupun meminjamkan kain panjang Tanpa ada maksud untuk mendiskreditkan temanku tercinta, diriku bermaksud menceritakan sedikit tentang si kain itu. Berhubung menghabiskan hidup di dunia penuh jasa dan pelayanan, daku sama sekali tidak mengerti cara menggunakan kain kebaya yang bener2 pake kain (tanpa jaitan).. Atas pertimbangan tersebut, daku memutuskan untuk mencari orang pintar di bidang perkainan (baca: nyokap gw tersayang). Dan tadi malam sepulang kerja (Rabu 12/07/06 2200BBWI) terjadilah percakapan sebagai berikut: Gw: "Mah, aku dapet kaen buat acara Sabtu." Nyokap: (nonton TV)"Ya." Gw: "Ga bisa pakenya." Nyokap: (nengok dikit) "Gampang, kayak mamah kalo mau kondangan itu, di wiru doang trus di bubet...cewek seruas jari dikiri cowok seruas telapak di kanan, jangan lupa dalemnya dilempit biar pas bentuk badan." Gw: "Ha? ajarin dong..." Nyokap: (oh iya, nyokap gw itu suka banget ama bintang film action kyk Van Damme dan terutama [yaiks!] Lorenzo Lamas, walaupun saat itu lagi nonton Van Damme, beliau -- love u mum...muaaachhh -- tetep nengok dengan semangat) "Mamah itu dulu juara bikin wiru tercepat dan terapih di kabupaten Kudus loh ---(he he penting ya???) --. Mana kaennya?" Gw: "nih." Nyokap: (melakukan hal-hal aneh terhadap kaen dengan jarinya, yang voila!!! menghasilkan wiru persis sama kain yang pernah dibawa tukang rias penganten) Gw bingung deh, kagak pake setrika ama benang juga rapi ajeh...lagi orang jawa jg kagak ada kerjaan pake ngewiru2 kaen sgl... :( (untuk mempersingkat waktu yang lamaaaaaa sekali...) Nyokap: "Itu wirunya jangan ditarik... nanti bentuknya ga bagus lagi." "Bubetnya kurang bagus" "Kurang kenceng, jalan kamu jangan lebar-lebar" "Coba pakai hak tinggi trus kakinya disilang. Pas pasang stagen kamunya duduk biar bentuknya bagus." -- Sudah diduga sudah dinyana, akhirnya nyokap menyerah dan menyarankan untuk memakaikan si kain sebelum aku berangkat -- Baiklah... hal itu berarti gw mesti pake kaen dari jam 3 siang (pas berangkat) sampai acara berakhir kurang lebih jam 9 malam.. huaaaaaaa
Related Posts (ajax)
Labels
3g
aaa
Ajax
all leagues
belajar
billing
books
cdma
cdr
cisco
evdo
friends
google
gsm
hspda
hsupa
ims
indonesia
IP
islam
jquery
kpi
leadership
linux
lte
map
mediasi
mml
monitor
moshell
mpls
network
nokia
omc
oracle
oss
paging
parma
performance
perl
players
politics
pstn
radio
script
shell scipt
siemens
signalling
songs
story
switching
telecom
tips
tools
umts
voip
wimax
windows
0 Comment :
Post a Comment